ABSTRAK
Pembatasan nilai faktor air-bahan perekat, pengendalian komposisi agregat, penggunaan superplasticizer dan filler merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan dalam produksi self-compacting concrete (SCC).
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui komposisi antara agregat kasar dan agregat halus yang optimum pada beton yang tergolong SCC dan persentase optimum dalam melakukan substitusi adukan beton dengan serbuk bata merah yang difungsikan sebagai filler dalam proses produksi SCC.
Studi eksperimental dilakukan di laboratorium dengan faktor air-bahan perekat sebesar 0,40. Komposisi antara agregat kasar dan agregat halus dirancang dalam beberapa variasi yaitu; 2:1, 1,5:1, 1:1, 1:1,5 dan 1:2, setelah diketahui nilai perbandingan agregat yang optimum selanjutnya dilakukan pengujian variasi takaran filler.
Substitusi filler berupa serbuk bata merah diberikan dengan takaran 1/10, 1/5, 1/3 dan 1/2 dihitung berdasarkan jumlah binder yang diperlukan. Sifat beton segar diuji dengan metode modified slump test sedangkan pengujian kuat tekan beton dilakukan pada 90 benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm pada umur 3, 7 dan 28 hari.
Hasil penelitian menunjukkan komposisi agregat yang optimum ditinjau dari sifat beton segar dan kuat tekan beton dapat dicapai pada penggunaan pasir dan kerikil dengan komposisi 1 : 1. Pemanfaatan serbuk bata merah sebagai filler pada SCC dapat meningkatkan kuat tekan beton, di mana takaran substitusi semen yang optimum dicapai pada penggunaan serbuk bata merah sebesar 10% yang ditunjukkan dengan besarnya kuat tekan pada umur 28 hari adalah 54,14 MPa
Laju perkembangan kuat tekan SCC dengan serbuk bata merah akan lebih lambat jika dibandingkan dengan SCC yang tidak menggunakan serbuk bata merah.
Untuk mengunduh full papernya klik download