BelajarSipil.com – Metode desain perkerasan jalan mengguakan CBR dijelaskan secara rinci dalam ASTM D 1883-91: Sampel tanah yang digunakan merupakan sampel tanah kering seperti pada percobaan kompaksi sebanyak 3 sampel masing-masing 5 kg. Setelah tanah disaring disaring dengan ayakan No. 4, sampel tersebut kemudian ditambah air sehingga kadar airnya menjadi woptimum dari percobaan kompaksi yang dilakukan sebelumnya, dengan toleransi yang diijinkan adalah 3% dari woptimum. Sampel tanah kemudian didiamkan selama 24 jam (curing periode) agar kadar airnya stabil dan ditutup rapat-rapat agar airnya tidak menguap.
Sampel tanah kemudian ditumbuk hingga ketinggian 1/5 tinggi mold (modified) atau 1/3 tinggi mold (standard). Penumbukan dilakukan setiap lapis seperti pada percobaan kompaksi namun dengan jumlah tumbukan yang berbeda untuk ketiga sampel. Untuk samel tanah pertama: 5 lapis (modified) atau 3 lapis (standard), ditumbuk sebanyak 10 kali perlapis. Sampel tanah kedua: 5 lapis (modified), lapis (standard), ditumbuk sebanyak 25 kali perlapis. Sedangkan untuk sampel tanah ketiga : 5 lapis (modified), 3 lapis (standard), ditumbuk debanyak 56 kali perlapis.
Untuk menghitung ɣd tanah, dapat dilakukan dengan menimbang berat mould berisi tanah dengan mould kosong. Setelah kedua permukaan tanah diberi kertas pori, dalam keadaan terbalik bagian bawah diberi perforated based plate di atas diberi surcharge load minimum 10 lb, yang terdiri dari 2 bagian masing-masing 5 lb. Selanjutnya mould yang berisi sampel tanah yang sudah dipadatkan kemudian direndam dalam air selama 4 x 24 jam. Selama perendaman setiap dibaca besarnya swelling yang terjadi, maksimum swelling total adalah 3%, yang baik sekitar 1%.
Mould dan sampel tanah diangkat dari dalam air, kemudian buang air yang tergenang di atas sampel tanah yang ada di dalam mould. Dengan beban yang sama besar seperti pada perendaman tadi, sampel tanah diukur nilai CBR-nya, yaitu dengan penetrasi piston yang luas bidang penekannya 3 inci2, kecepatan penetrasi 0.05 in/menit, kemudian dilakukan pembacaan penetrasi dan tekanan yang diperlukan untuk penetrasi itu setiap ½ menit atau setiap penetrasi 0.025 in.
Beban (load) yang diperlukan untuk setiap penetrasi dihitung dengan cara mengalikan pembacaan proving ring dengan faktor kalibrasinya. Kemudia dibuat grafik hubungan antara penetrasi dengan beban. Didapatkan akan 3 buah grafik yang untuk menetukan CBR10 (CBR sehubungan dengan 10 tumbukan), CBR25 (CBR sehubungan dengan 25 tumbukan), dan CBR56 (CBR sehubungan dengan 56 tumbukan).
Harga CBR dihitung pada harga penetrasi 0.1” dan 0.2” dengan rumus sebagai berikut :
CBR = (corrected load / standard load)x 100%
jadi :
CBR0.1 = (A/3000) x 100%
CBR0.2 = (B/3000) x 100%
dengan:
A dan B adalah beban-beban untuk penetrasi 0.1” dan 0.2” dalam satuan lbs. Dari kedua nilai di atas diambil yang terbesar. (Dermawan H, 2012)