BelajarSipil.com – Bangunan kontruksi yang terdapat di Indonesia pada umumnya menggunakan beton sebagai bahan struktur utama. Hal ini dikarenakan beton mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan diantaranya adalah bahan baku beton yang mudah didapat, harga relatif murah, mudah dibentuk sesuai kebutuhan dan tidak memerlukan biaya yang terlalu mahal untuk perawatannya Disamping mempunyai kelebihan, beton juga mempunyai kekurangan dalam penggunaannya yaitu beton memiliki sifat yang getas sehingga praktis tidak mampu menahan tegangan tarik. Dalam perancangan struktur beton, tegangan tarik yang timbul akibat pembebanan dipikul oleh baja tulangan. Masalah lain yang perlu diperhatikan adalah timbulnya retak – retak pada beton akibat tegangan tarik tersebut.
Penggunaan serat polypropylene telah terbukti dapat meningkatkan dan memperbaiki sifat – sifat struktural beton, ( ACI Committee 544, 1982 ) serat polypropylene dapat memperbaiki sifat – sifat beton antara lain : daktilitas yang berhubungan dengan kemampuan bahan untuk menyerap energi, ketahanan terhadap beban kejut, ketahanan terhadap keausan, dan ketahanan terhadap pengaruh susutan ( shrinkage ).
Permasalahan yang sering timbul pada saat pembuatan beton adalah munculnya gejala keretakan yang disebabkan oleh tegangan tarik dikarenakan sifat beton yang getas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ukuran dan dosis yang optimum serat polypropylene pada campuran beton.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa untuk campuran beton mutu normal dan mutu tinggi mempunyai dosis penambahan polypropylene efektif pada 0,9 Kg/m3. Peningkatan kuat tarik belah yang terjadi pada beton normal sebesar 3,17 % dibandingkan beton tanpa fiber dan pada beton mutu tinggi mengalami peningkatan sebesar 5,76 % dibandingkan beton tanpa fiber.
Untuk lebih jelasnya dapat download di sini.