ABSTRAK
Oleh :
Bambang Sulistiono dan Muhammad Taufiq Hidayanto
Dusun Karanggeneng, Desa Purwo Binangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan wilayah di kaki selatan gunung Merapi, dengan potensi sumber air cukup melimpah yang kualitasnya memenuhi sebagai air bersih. Oleh karena itu, beberapa kelompok penduduk berusaha untuk memanfaatkan sumber air tersebut. Berkat bantuan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) masyarakat merealisasikan pemanfaatan air, dengan cara mengalirkan secara gravitasi ke bak penampungan utama, yang kemudian didistribusikan ke bak-bak penampungan umum untuk beberapa kepala keluarga. Namum, terdapat beberapa permasalahan yang muncul, seperti aliran air yang tidak sama antara warga yang satu dengan yang lain, debit air yang tidak kontinyu, atau bahkan air sama sekali tidak dapat mengalir. Karena permasalahan tersebut sistem perlu dievaluasi dan dianalisis agar pemanfaatan air di dusun tersebut dapat mencukupi kebutuhan. Data-data yang diperlukan untuk analisis meliputi: jumlah penduduk, topografi, ketersediaan air, dan system jaringan yang ada. Data penduduk diambil dari demografi desa, topografi didasarkan pada peta rupabumi, ketersediaan air didasarkan pada pengukuran langsung dengan volumetrik, dan sistem jaringan diukur dengan theodolit, sekaligus untuk mendapatkan ketinggian pada masing-masing titik kontrol pengaliran/jaringan. Berdasarkan data demografi diketahui bahwa jumlah penduduk dusun Karanggeneng yang memanfaatkan air dari system jaringan sejumlah 438 jiwa. Pengukuran yang dilakukan selama 2 (dua) bulan, didapat debit andalan sebesar 2,06 liter/detik. Pada satuan kebutuhan air untuk rumah tangga sebesar 120 liter/orang/hari, debit tersebut mencukupi untuk kebutuhan warga dusun Karanggeneng. Data demografi menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk minus (-1,86%), dalam artian beberapa warga banyak yang migrasi keluar dari dusun, sehingga untuk proyeksi kedepan selama 30 tahun, debit andalan diatas masih mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan air warga. Kondisi existing pengaliran dengan system jaringan terbuka, selanjutnya berdasarkan analisis, untuk menjamin kelancaran aliran, jaringan perlu diubah menjadi tertutup.
Baca File Lengkap di sini!