Menu Close

Waste Water Cleaner System (W-ASTER) : Inovasi Pengangkat Sampah di Sungai untuk Mewujudkan Green Construction

BelajarSipil.Com – Sepanjang lintasannya, air mengalir di sungai dari hulu ke hilir melewati beragam penggunaan lahan. Satu diantaranya adalah lahan untuk pemukiman. Kebiasaan penduduk yang tinggal di sekitar aliran sungai beragam. Kebiasaan yang paling jelek adalah membuang sampah di aliran sungai, karena sampah menjadi masalah di sungai bagian hilirnya.

Aliran air sungai dimanfaat untuk memenuhi beragam kebutuhan. Untuk keperluan tersebut perlu adanya teknologi seperti dibangunnya bendungan, bendung, pompa air, pintu air, dan lain sebagainya. Infrastruktur air yang terpasang akan tetap berfungsi dengan baik bila aliran air tidak tercemar, khususnya oleh sampah.

Masalah sampah, meskipun dampaknya terhadap kualitas air lebih kecil dibandingkan dengan dampak dari zat kimia, seringkali menimbulkan masalah terhadap fungsi dari infrastruktur air. Banjir Jakarta tahun 2002, salah satu penyebabnya adalah tidak berfungsinya pintu air Manggarai yang disebabkan oleh tumpukan sampah di hulu pintu air yang menghambat laju aliran. Banyak infrastruktur air lain yang mengalami penurunan fungsi akibat banyaknya sampah yang terbawa aliran.

Dalam kesempatan ini akan dicoba alat pengangkat sampah dengan penggerak enerji air yang dihasilkan oleh debit dan kecepatan aliran yang ada pada sungai. Inovasi ini dilandasi dari pemahaman bahwa aliran air memiliki enerji yang mampu menggerakan roda kincir besar (RKB). Putaran RKB dapat ditransformasikan untuk menggerakkan roda kincir yang lebih kecil diameternya (RKK) dengan putaran yang lebih cepat. Kecepatan putar RKK yang cukup tinggi dapat dimanfaatkan untuk mengangkat sampah yang terapung dipermukaan sungai sedikit demi sedikit sehingga beban RKK tidak terlalu berat. Gigi atau sirip RKK dibentuk cekung sehingga saat mengangkat sampah juga bisa mengangkut air. Sampah yang terangkat oleh RKK selanjutnya dibuang ke tepi sungai melalui talang penampung dan peluncur (TPP) yang dibuat miring ke arah tepi sungai. Karena adanya air yang ikut terangkat saat pengangkatan sampah dan adanya kemiringan TPP, maka air akan mengalir dalam TPP secara gravitasi. Aliran air ini digunakan untuk mengglontor sampah yang terangkat sehingga sampah juga dapat terbuang ke tepi sungai mengikuti aliran air dalam TPP.

Sampah yang sudah tertampung di tepian sungai dapat dibiarkan menumpuk bila tersedia kawasan yang cukup. Namun bila tidak tersedia cukup lahan, maka sampah tersebut dipindah ke tempat lain untuk dipilah sesuai jenisnya dan kemudian diproses lanjutan baik untuk pupuk ataupun industri daur ulang seperti plastik, kerus, kertas dan lain sebagainya.

Gambar berikut adalah bentuk tahapan inovasi pengangkat sampah yang kami desain 3D untuk memperjelas karya kami.

BLOG1
Tampak atas pada alat W-ASTER
  • Tahap pertama adalah air sungai yang kotor/berwarna hitam akibat adanya sampah dialirkan menuju saluran pengangkat atau RKK
blog3
Tampak Belakang dari alat W-ASTER
BLOG2
Bagian bawah dari alat W-ASTER
  • Tahap ketiga adalah mengalirkan sampah dari RKK ke bak penampungan menggunakan eskalator.
BLOG4
Tampak Bagian Kincir Besar dan Kecil pada Alata W-ASTER
  • Tahap keempat adalah membersihkan air sungai yang telah diangkat sampahnya menggunakan teknologi penyaring air raksasa. Penyaring ini untuk menjaga agar kualitas air tetap terjaga mutunya dan dapat digunakan oleh masyarakat sebagai baku mutu air bersih.
BLOG5
Filter air pada alat W-ASTER

Menurut analisa yang kami lakukan, W-ASTER bisa diaplikasikan pada sungai dengan dimensi tertentu. Untuk harga pembuatan W-ASTER terbilang murah jika dinilai dari manfaat yang dihasilkan yaitu untuk mengurangi pencemaran sampah di sungai. Pembuatan W-ASTER sendiri tergolong relatif mudah karena desain yang sederhana dan sudah sering dibuat oleh masyarakat. Hampir semua lingkup masyarakat membutuhkan alat ini, karena air adalah SDA utama dalam aktifitas manusia. Manfaat Air juga tidak dapat tergantikan dengan SDA apapun, oleh karena itu air perlu di daur ulang agar terbebas dari pencemaran.

Facebook Comments

Related Posts